Senin, 18 Mei 2015

Saatnya Kembali Ke Peradaban Masjid

    Masjid adalah salah satu tempat yang paling Allah muliakan di muka bumi ini. Maka, adalah sebuah kepastian keberkahan akan selalu berada di dalamnya. Akan tetapi, jika umat mulai jauh dari tempat mulia ini, adalah suatu kewajaran kerusakan senantiasa mengikuti.

    Pada dasarnya, masjid adalah tempat pokok bagi umat muslim. Dari masjid ini  inilah kekuatan Islam dapat dilihat. Bahkan, untuk melihat kejayaan Islam tinggallah kita tengok apakah  jamaah shalat subuh sudah setara degan shalat Jum'atnya.

    Begitulah keistimewaan masjid. Satu-satunya tempat yang tak membeda-bedakan siapa yang kaya siapa yang miskin, siapa pejabat dan siapa mayarakat, atau siapa terhormat dan siapa tak dihormati. Semua sama. Duduk sama rendah, sujud sama derajat. Karena hanyalah iman dan taqwa yang dilihat di hadapannya.
   
    Masjid merupakan benteng utama seorang muslim. Karena, dengan berjamaah lah yang menjadikan kesatuan dan persatuan menguat. Tengoklah bagaimana masjid menjadi pusat kekuatan di zaman Rasulullah. Tempat berkumpul dan merencanakan strategi dakwah.
   
    Peradaban masjid adalah peradaban yang terbaik. Inilah yang menjadi alasan mengapa Rasulullah menjadikan masjid sebagai tempat yang pertama kali dibangun ketika hijrah.  Bukan pasar atau pun stadion sepak bola. Bahkan, saking besar keutamaannya, seorang pemuda yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid sudah dipastikan keberadaannya di surga kelak.

    Indonesia merupakan negara yang mempunyai masjid terbanyak di dunia. Hampir di setiap komplek, gang, atau pengkolan dapat dipastikan keberadaannya. Tapi mengapa dengan bertebarannya masjid di seluruh penjuru negeri ini tidak menjadikan Islam berjaya? Mengapa dengan negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak ini tak kunjung bangkit dari keterpurukan?
   
    Sayangnya, perintah untuk memakmurkan masjid disalah artikan oleh kita. Begitu banyak masjid-masjid indah nan megah berserakan. Akan tetapi, kemegahan itu tak berbanding lurus dengan jamaah yang hadir. Mungkin, inilah salah satu alasan mengapa Islam belum mendapat kejayaannya karena umatnya saja enggan untuk bersatu. Umat menjauhkan diri dari peradaban terbaik.
   
    Peradaban masjid berangsur-angsur digantikan peradaban pasar dan dunia maya. Generasi remaja justru berbondong-bondong berjamaah ke surga dunia, mall, bioskop, dll. Masyarakat ditulikan dengan media-media sosial yang dapat mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat. Seakan-akan, masjid hanyalah tempat untuk orag-orang tua yang sudah bau tanah.

    Karena itulah, sudah saatnya bagi kita kembali ke peradaban masjid. Sudah saatnya bagi kita untuk bersama-sama memakmurkan masjid-masjid yang ada. Karena, kekuatan Islam tergantung pada kekuatan jamaahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar